Kesehatan Kerja adalah hal yang penting dalam sebuah standar perusahaan. Sebagai pelaku usaha tentunya Anda tidak ingin mendapat klaim akibat kelalaian penerapan standar kesehatan kerja dari para pekerja. Apalagi jika kasus sakit akibat kerja seperti ini sampai menyebar ke khalayak. Selain menjatuhkan nama perusahaan, hal ini juga dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen.
Untuk itu penerapan Kesehatan Kerja perlu dilakukan. Adapun jika Anda atau perusahaan Anda tempa Anda bekerja lalai menerapkan hal ini, ada beberapa bahaya yang mengancam Anda/pekerja Anda saat bekerja.
Berikut 5 bahaya yang mengancam akibat tidak adanya penerapan standar Kesehatan Kerja:
Bahaya Pertama adalah Kelelahan Fisik
Karena tidak adanya standar akan Kesehatan Kerja maka tidak ada batasan yang jelas mengenai penggunaan tenaga atau konstribusi fisik dalam bekerja.
Akibatnya fisik menjadi lelah dan sistem imun berkurang. Pada gejala awal, kelelahan fisik bisa berdampak pada pegal, rasa lelah, dan lemas. Namun pada kasus terparah kelelahan fisik dapat menyebabkan insomnia, gangguan sistem pencernaan, gangguan sistem jantung, dan pembuluh darah serta apnea tidur atau kondisi di mana penderita akan mudah terbangun dengan perasaan sangat lelah.
Adanya Perasaan Tertekan atau Emotional Fatigue
Tidak hanya tubuh Anda yang lelah, akibat mengabaikan kesehatan kerja juga berdampak pada perasaan tertekan atau emotional fatigue.
Jangan anggap ini hal remeh karena melibatkan emosi/perasaan. Justru sesuatu yang tidak terlihat dengan mata bisa memberi dampak yang lebih besar daripada sakit fisik.
Akibat dari emotional fatigue antara lain lesu, tidak produktif, ingin melarikan diri dari pekerjaan, hingga depresi. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh WHO pada 2012, ada 804.000 kasus bunuh diri di seluruh dunia akibat depresi.
Asma
Asma merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran napas dan ditandai dengan gejala yang bervarasi dan berulang. Ada banyak penyebab Asma antara lain alergi, olahraga, asam lambung naik, rokok, batuk, obat-obatan dan pekerjaan tertentu.
Ya, pada pekerjaan yang dekat dengan zat kimia, serbuk kayu, debu konstruksi, dan asap limbah penyakit asma dapat terjadi. Sirkulasi udara yang buruk juga dapat mengganggu saluran pernapasan yang berpotensi asma.
Gangguan Fisik
Dilansir dari HMK3 PPNS, ada 4 gangguan fisik yang dapat terjadi akibat kerja:
- Menurunnya kualitas pendengaran
Terpapar suara bising secara berkala tanpa perlindungan khusus dapat menyebabkan menurunnya fungsi pendengaran.
- Reaksi tubuh akibat temperatur/suhu tinggi
Tidak hanya suara, temperatur atau suhu yang terlalu tinggi di ruang kerja juga dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti Hyperpireksi, Milliaria, Heat Cramp, Heat Exhaustion, dan Heat Stroke.
- Radiasi Sinar Elektronikmagnetik
Infra merah dan ultraviolet yang merupakan radiasi sinar elektronikmagnetik dapat menyebabkan beberapa reaksi seperti katarak, konjungtivitis, dan gangguan terhadap sel tubuh manusia.
- Tekanan udara yang tinggi
Pada pekerjaan dengan tekanan udara yang tinggi seperti menyelam, ada bahaya Caisson Disease yang mengancam. Caisson Disease merupakan gejala neurological akut yang disebabkan pelepasan gelembung gas nitrogen yang menimpa pembuluh darah dari sumsum tulang belakang dan otak yang berdampak pada tingkat neurodefisit yang tinggi.
Bahaya Akibat Penggunaan Alat Kerja yang Salah
Bahaya akibat kerja yang terakhir ialah yang bersumber pada penggunaan alat kerja yang salah. Mungkin terdengar sepele namun kesalahan posisi kerja, penggunaan alat kerja, dan lingkungan yang salah dapat menyebabkan beberapa gangguan seperti deformitas tulang, perubahan bentuk, dan dislokasi atau cedera pada sendi akibat tulang yang bergeser dan keluar dari posisi normal.
Itulah 5 bahaya yang mengancam Anda akibat tidak adanya standar Kesehatan Kerja. Ternyata ada banyak sekali ya? Tenang, belum terlambat bagi Anda dan perusahaan Anda untuk mencegah penyakit ini dengan mengetahui standar kesehatan kerja serta menerapkannya di kantor.