Bekerja di ruang terbatas memiliki keunikan tersendiri, bagaimana kita sebagai pekerja harus menyesuaikan ruang tempat kita bekerja dengan segala jenis peralatan dan kegiatan yang mendukung pekerjaan kita. Oleh karena itu bekerja di ruang terbatas memiliki peraturan dan prosedur keselamatannya sendiri.
Tapi seperti apa yang disebut ruang terbatas? Apakah gua dengan kedalaman 2 meter termasuk dalam ruang terbatas?
Melansir berbagai sumber, yang dimaksud ruang terbatas adalah ruangan dengan akses yang terbatas dan tidak dirancang sebagai tempat kerja secara berkelanjutan atau terus-menerus. Contoh dari ruang terbatas adalah bejana transpor, boiler, tangki penyimpanan, jaringan perpipaan, terowongan bawah tanah serta segara ruang yang memiliki keterbukaan di atasnya dengan kedalaman melebihi 1,5 meter.
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep 113/DJPPK/IX/2006 tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ruang Terbatas (confined space) menyatakan bahwa bekerja di ruang terbatas (confined space) mempunyai risiko terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di dalamnya.
Oleh karenanya diperlukan aturan dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap pekerja dan aset lainnya, baik melalui peraturan perundang-undangan, program memasuki ruangan terbatas dan persyaratan ataupun prosedur untuk memasuki dan bekerja di dalam ruang terbatas.
Bicara soal jaminan perlindungan di ruang terbatas, berikut 7 prosedur keselamatan dalam pekerjaan ruang terbatas:
Adanya Pendataan Terhadap Ruang Terbatas
Sebagai perusahaan, Anda diwajibkan untuk mendata seluruh area kerja ruang terbatas yang Anda miliki sesuai dengan definisi yang tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 113/DJPPK/IX/2006.
Setelah didata, ruang terbatas juga harus ditata seperti dibuatkan petunjuk, tanda bahaya, atau ditutup selama di luar jam kerja, serta pembatasan akses bagi orang-orang di luar pekerja. Tujuannya adalah memperjelas tindakan pengendalian yang pelu dilakukan dan membatasi orang-orang yang tidak berkepentingan untuk mengakses ruang terbatas sehingga meminimalisir potensi kecelakaan yang tidak perlu.
Adanya Stuktur Analisa Bahaya yang Jelas
Sebelum bekerja atau mempekerjakan orang lain di ruangan terbatas, sudah sepatusnya kita membuat analisa bahaya terhadap berbagai ancaman yang mungkin terjadi di ruang terbatas. Tujuannya untuk mengantisipasi bahaya sehingga kita bisa melakukan sosialisasi penangkalan bahaya kepada seluruh pekerja.
Beberapa potensi bahaya yang harus dipantau adalah kemungkinan adanya kontaminasi yang berasal dari gas beracun, kurangnya oksigen, adanya cairan berbahaya, serta potensi kebakaran dan tekanan gas ruang terbatas.
Melatih Pekerja dengan Kecakapan
Keunikan ruang terbatas pada akhirnya menciptakan kualifikasi karyawannya sendiri. Tidak sembarangan orang bisa bekerja di ruang terbatas, perlu adanya skill dan kesadaran akan tanggap bencana mengingat ancaman bekerja di ruang terbatas sangat tinggi.
Oleh karena itu pekerja yang kompeten dan sehat jasmani rohani sangat dibutuhkan untuk ruang terbatas. Terkadang memang sulit untuk menemukan pekerja dengan kriteria tersebut, namun Anda bisa mencetaknya dengan mengikuti Training Petugas di Ruang Terbatas bersama GoSafe Academy.
Adanya Pembatasan Energi dan Penguncian
Terbatasnya ruang untuk bekerja dan kondisi di mana pekerja harus berhadapan dengan aliran listrik, baling-baling, serta energi lainnya membuat bekerja di ruang terbatas tinggi akan risiko kecelakaan. Oleh karena itu diperlukan pembatasan energi dan penguncian dengan aman.
Penguncian dan pembatasan energi ini bertujuan untuk menonaktifkan energi selama pekerja berada di ruang terbatas. Untuk aksesnya pun harus dipegang oleh si pekerja yang bersangkutan agar meminimalisir human error.
Lindungi Diri dengan Perlengkapan yang Aman
Sebagai pekerja di ruang terbatas dengan kriteria ruang kerja yang unik maka sangat penting untuk adanya kesadaran mengenakan seluruh alat pengamanan yang disarankan seperti helm, rompi senter, dan peralatan safety lainnya.
Sebab peraturan dan tertib dalam bekerja saja tidak cukup. Potensi adanya celaka yang berasal dari alam sama tingginya dengan human error dan tidak bisa dihindari.
Evaluasi Alat Kerja
Adanya pengecekan alat kerja secara berkala merupakan prosedur lainnya yang harus dijalani untuk memastikan kerja di ruang terbatas tetap aman. Pengecekan ini bisa beruba pengecakan lokasi kerja, seperti ada kemungkinan terjadi longsoran, pemeriksaan alat-alat listrik, serta standar keamanan yang diterapkan.
Biasanya untuk melakukan pengecekan atau evaluasi alat kerja bisa dilakukan oleh pekerja langsung atau tim kerja khusus seperti supervisor atau ahli teknisi yang lebih memahami standar keamanan dari alat kerja.
Batasan Waktu Kerja yang Jelas
Lokasi ruang kerja terbatas berbeda dengan ruang kerja pada umumnya, maka dari itu penerapan jam kerja berlebih sangat tidak dianjurkan. Hal ini didasari oleh faktor eksternal seperti lingkungan kerja, kapasitas oksigen, kondisi suhu di ruang terbatas dan faktor internal atau dari pekerjanya sendiri.
Sebelum mempekerjakan seseorang di ruang terbatas, dianjurkan perusahaan membuat peraturan yang jelas mengenai batasan jam kerja. Tentu saja ini juga bertujuan untuk memaksimalkan setiap effort dari pekerja agar senantiasa maksimal namun tetap aman.
Karena karakteristiknya yang unik, maka bekerja di ruang terbatas tidak bisa disamakan dengan pekerjaan umum yang lainnya. Disiplin dalam mengikuti seluruh peraturan dan tetap berpegang teguh pada keselamatan serta kesehatan ada tugas Anda sebagai pekerja agar tetap aman dan nyaman selama bekerja.
Untuk pengalaman dan pengetahuan lebih mendalam mengenai bekerja di ruang terbatas, Anda dapat mengikuti Training Bekerja Di Ruang Terbatas bersama GoSafe Academy! Klik di sini untuk pendaftarannya!