Lelah dengan segala bentuk komplain? Mengapa kualitas produk/servis Anda fluktuatif? Temukan jawabannya sebelum Anda ditinggal pelanggan!
Jika Anda mengalami ilustrasi demikian, coba perhatikan lagi apakah sistem yang Anda terapkan sudah tepat dan cocok dengan produk/servis yang Anda jual? Bisa jadi Anda memang belum menerapkan standar minimum dari kualitas produk/servis tersebut, maka dari itu akhirnya banyak pekerja yang mengira-ngira sehingga menyebabkan fluktuasi.
Sebagai solusinya, Anda dapat menerapkan Statistical Prosess Control atau SPC. Statistical Process Control (SPC) adalah sebuah sistem pengendalian kualitas dengan metode statistik yang memaparkan data secara spesifik dari suatu proses. Dengan adanya data-data ini, Anda menjadi lebih pasti dalam memproduksi produk atau memberikan servis kepada customer karena Anda tahu apa yang kurang, lebih, dan customer inginkan.
Seperti yang telah disebut, karena Statistical Process Control (SPC) merupakan metode statistik maka dalam pelaksanaannya juga memiliki beberapa mode chart yang digunakan dan sangat membantu untuk membaca data. Apa saja chart tersebut?
Histogram
Histogram atau dikenal sebagai diagram batang digunakan dalam metode Statistical Process Control (SPC) untuk menunjukkan penyebaran dari variabel data. Data akan dibuat dalam dua kategori yaitu batasan spesifikasi yang lebih tinggi dan yang lebih rendah. Kedua kategori tersebut didapat dari tingkat kepuasan customer.
Control Chart
Selanjutnya ialah control chart. Diagram ini digunakan untuk menganalisa proses dari performa produksi. Anda dapat memasukan data yang ada dan mengkalkulasinya sebagai bahan untuk melakukan evaluasi umum dari proses produksi atau penyediaan servis.
Ada 2 kategori pada control chart, variasi yang bersifat khusus dan yang bersifat umum. Pada variasi yang bersifat umum biasanya merupakan proses berulang. Anda dapat melakukan pengembangan untuk memperbaiki atau meningkatkan performa pada variasi ini. Sedangkan untuk variasi yang bersifat khusus biasanya terjadi akibat adanya tren dan hal-hal tidak terduga yang dapat dijelaskan dengan lebih spesifik melalui tindakan investigasi.
(Baca juga: Bingung Menentukan ISO? Berikut 10 ISO Terpopuler)
Flowchart
Keunggulan dalam menggunakan flowchart adalah Anda dapat membuatnya satu per satu. Hal ini memudahkan Anda untuk melihat alur proses secara yang secara umum Anda lakukan maupun tindakan-tindakan improvisasi dalam waktu yang bersamaan. Flowchart juga sangat membantu Anda untuk mendiskusikan proses produksi yang telah dijalankan sehingga sekecil apapun masalah dalam proses tersebut dapat diidentifikasi secara cepat dan dicarikan solusi yang tepat.
Pareto Chart
Pareto chart adalah sebuah diagram modifikasi yang melibatkan diagram batang dan garis secara bersamaan. Chart model ini digunakan dalam Statistical Process Control (SPC) sebagai penunjuk data-data yang dikategorikan error atau mengalami masalah.
Data yang dipresentasikan dengan batang terbesar merupakan indikasi sebagai masalah yang perlu mendapatkan fokus dan penanganan lebih dulu dari data lainnya.
(Baca juga: Failure Mode & Effects Analysis (FMEA) dan Mengapa Kita Harus Mengaplikasikannya?)
Scatter Plot
Chart atau diagram terakhir ialah Scatter Plot. Diagram ini berfungsi untuk menunjukkan korelasi dari hubungan sebab-akibat yang diambil dari dua buah data. Tujuannya adalah untuk menarik garis lurus yang diasumsikan sebagai korelasi. Jika garisnya tidak beraturan maka asumsinya ialah tidak ada korelasi diantara kedua data.
Ya, itulah 5 chart yang biasa digunakan untuk metode Statistical Process Control (SPC). Apakah Anda sudah menerapkannya? Jika Anda ingin penjelasan yang lebih lengkap, Anda dapat mengikuti training Statistical Process Control (SPC) bersama Premysis Consulting dengan klik di sini.