Skip to content
Home » Blog Archive » 7 Bakteri Penyebab Keracunan yang Paling Mudah Menjangkit Makanan

7 Bakteri Penyebab Keracunan yang Paling Mudah Menjangkit Makanan

Selain air, makanan adalah sumber energi bagi manusia. Ketika kita merasa lapar, maka melakukan kegiatan apapun terasa sulit dan lemah.

Dalam sehari manusia disarankan untuk mengonsumsi 4 sehat 5 sempurna sebagai pedoman asupan gizi yang lengkap. Dengan adanya karbohidrat, protein, zat besi, dan vitamin dipercaya tidak hanya dapat membuat perut merasa kenyang namun juga menyehatkan badan. 

Tapi bagaimana jika bahan makanan yang kita harapkan sebagai asupan bergizi malah terkontaminasi oleh bakteri? Tentu gizinya akan hilang dan beganti penyakit. 

Faktanya tidak semua makanan yang terkontaminasi bakteri dapat dideteksi dengan mata telanjang. Beberapa makanan terlihat biasa-biasa saja tanpa adanya perubahan bentuk, aroma, atau rasa. 

Oleh karena itu berikut 7 jenis bakteri yang dapat dengan mudah mengontaminasi makanan dan dapat menyebabkan keracunan:

1. Escherichia coli (E-coli)

Bakteri Penyebab Keracunan via USA Today

Bakteri E-coli atau Escherichia Coli ialah bakteri yang hidup di dalam usus manusia dan hewan. Bakteri jenis ini dapat menyebabkan diare, sakit perut, dan demam jika masuk ke dalam tubuh manusia.

Bentuk penyebaran bakteri E-coli bisa dikarenakan makanan yang tidak matang saat di masak atau penggunaan alat memasak yang tidak bersih seperti pisau dan talenan daging yang tidak tercuci dengan bersih. 

2. Salmonella

Hampir sama dengan E-coli, bakteri Salmonella juga dapat ditemukan pada makanan dengan tingkat kematangan yang rendah. Akan tetapi, selain faktor pengolahan seperti memasak, bakteri salmonella juga bisa menyebar dari kebersihan bahan makanan yang buruk.

Telur, daging, ayam, dan susu yang belum dipasteurisasi merupakan produk-produk yang diketahui memiliki kandungan bakteri salmonella. Namun sayur mayur yang sejatinya tidak memiliki kandungan salmonella juga dapat dengan mudah terkontaminasi apabila tidak dicuci dengan bersih.

Oleh karena itu sangat penting untuk mencuci bahan makanan hingga bersih dan memasaknya sampai matang. Sebab jika bakteri salmonella masuk ke dalam tubuh, korban akan sangat berpotensi terkena  diare, keracunan makanan, demam tifoid, dan penyakit bawaan makanan yang serius. 

3. Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus ialah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning yang banyak ditemukan pada permukaan kulit, lubang hidung, dan bagian tenggorokan makhluk hidup seperti manusia dan hewan.

Bakteri ini sebenarnya masuk dalam kategori tidak berbahaya sampai ia masuk ke dalam makanan. Sebab ketika staphylococcus aureus masuk ke dalam makanan, perkembang biakannya akan sangat cepat dan dapat menyebabkan infeksi diare, kram perut, nyeri bagian dalam, mual, hingga muntah.

Penyebaran bakteri jenis ini biasanya dari tangan atau permukaan kulit ke makanan. Makanan yang mudah terkontaminasi staphylococcus aereus ialah tipikal makanan yang diolah dengan tangan secara langsung seperti salad, roti, atau kue.

Untuk itu biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memasak agar mengurangi potensi penyebaran staphylococcus aereus pada makanan. 

4. Campylobacter

Bakteri Penyebab Keracunan via Kiwi Families

Campylobacter merupakan jenis bakteri yang paling sering menyebabkan keracunan bagi manusia. WHO mencatat 1 dari 10 orang di dunia jatuh sakit akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi campylobacter.

Tanda-tanda keracunan bakteri campylobacter tidak langsung terlihat. Biasanya gejala akan muncul setelah 2 sampai 5 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Bakteri jenis ini dapat menyebabkan diare, sakit perut, demam, sakit kepala, mual, dan muntah. Umumnya penderita akan mengalami gejala keracunan akibat campylobacter selama 3 sampai 6 hari, namun itu semua dipengaruhi oleh ketahanan tubuh masing-masing. Apabila penderita adalah seseorang yang memiliki sistem imun rendah, di bawah usia 2 tahun, lansia, atau memiliki riwayat penyakit berat seperti AIDS dampak dari bakteri ini bisa sangat parah hingga menyebabkan kematian.

Sebenarnya cukup mudah untuk mengantisipasi penyakit ini, cukup dengan mencuci tangan sebelum mengolah makanan, memasak bahan makanan hingga matang, dan tidak mencuci daging mentah di bawah air yang mengalir.

5. Listeria

Bakteri yang dengan mudah mengontaminasi makanan selanjutnya adalah Liseria. Bakteri jenis ini dapat menyebabkan keracunan makanan jika masuk ke dalam tubuh. 

Listeria merupakan hasi infeksi bakteri Listeria monocytogenes yang hidup di tanah, air, serta kotoran hewan. Bakteri ini dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman seperti memakan sayur mentah yang berasal dari tanah yang terkontaminasi, meminum susu yang tidak di pasteurisasi, dan mengonsumsi daging yang tercemar bakteri.

Penderita yang terinfeksi Listeria biasanya tidak akan langsung menyadari kondisinya. Gejala seperti mual, diare, demam, dan nyeri otot bisa mulai dirasakan setelah beberapa hari bahkan bulan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi Listeria.

Bagi ibu hamil dan orang dengan sistem imun lemah, akibat dari bakteri ini bisa sangat mengancam seperti kejang, leher kaku, hilang keseimbangan, keguguran, kelahiran prematur, hingga infeksi pada bayi yang baru lahir.

Untuk mencegah penyebaran bakteri ini ada beberapa hal yang dapat kita lakukan antara lain:

  • Mencuci tangan dengan air hangat dan sabun sebelum dan sesaat setelah memasak atau menyiapkan makanan.
  • Mencuci sayur dengan air yang mengalir.
  • Memasak makanan hingga matang.
  • Memanaskan makanan sebelum dihidangkan.
  • Membersihkan alat masak dan alat makan dengan air hangat dan sabun.

6. Shigella

Shigella merupakan bakteri penyebab Shigellosis atau disentri basiler yang menyerang usus dan rektum. Ciri khas dari penyakit ini ialah diare dan feses berdarah yang menyerang penderitanya.

Bakteri shigella dapat menyebar melalui kontak langsung dengan bakteri dalam feses yang mengontaminasi makanan. Biasanya penyakit ini menyerang anak-anak di mana lokasi bermain yang kurang bersih atau kurangnya kesadaran untuk menggunakan air bersih. 

7. Clostridium perfringens

Bakteri Penyebab Keracunan via Blog Medical Dictionary

Bakteri penyebab keracunan makanan yang terakhir ialah Clostridium perfringens. Bakteri akan bereaksi dalam tubuh jika dikonsumsi atau masuk dalam jumlah banyak.

Gejala dari keracunan makanan akibat clostridium perfringens akan mulai dirasakan setelah 12 jam mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala tersebut ialah botulisme yang memiliki ciri-ciri antara lain ialah ptosis (kelopak mata turun), kelemahan wajah, pandangan ganda, mulut kering, sulit berbicara, sulit menelan, dan otot melemah.

Untuk mengantisipasi penyebaran bakteri ini dapat dilakukan dengan memerhatikan kualitas makanan terutama makanan kaleng. Selain itu rebus makanan minimal 10 menit dengan temperatur tinggi atau hingga matang. 

Itulah 7 jenis bakteri yang dapat dengan mudah mengontaminasi makanan dan dapat menyebabkan keracunan. Apabila kita simpulkan, kebanyakan dari kasus keracunan atau penyebaran bakteri ini dikarenakan pengolahan makanan yang tidak te