Banyak yang beranggapan bahwa kegagalan adalah proses dalam mencapai sebuah keberhasilan.
Semakin banyak kegagalan yang kita terima, semakin besar pula keberhasilan yang akan kita tuai. Beberapa orang juga percaya bahwa kegagalan adalah pengalaman, dan pengalaman adalah guru terbaik.
Prinsip tentang kegagalan dan keberhasilan di atas memang benar….
Tapi, prinsip diatas tidak sepenuhnya benar setelah Anda mengetahui tentang FMEA (Failure Mode and Effects Analysis).
FMEA atau Failure Mode And Effect Analysis adalah sebuah pendekatan sistematik yang menerapkan suatu metode pentabelan untuk membantu proses pemikiran yang digunakan oleh engineers untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial dan efeknya.
Dalam prosesnya, FMEA dilakukan untuk menganalisa potensi kesalahan atau kegagalan dalam sistem atau proses. Kemudian, potensi yang teridentifikasi tersebut akan diklasifikasikan menurut besarnya kegagalan dan efeknya terhadap proses.Metode ini membantu tim proyek untuk mengidentifikasi potential failure mode yang berbasis kepada kejadian dan pengalaman yang telah lalu, yang berkaitan dengan produk atau proses yang serupa. FMEA membuat tim mampu merancang proses yang bebas waste dan meminimalisir kesalahan serta kegagalan.
Metode ini membantu tim proyek untuk mengidentifikasi potential failure mode yang berbasis kepada kejadian dan pengalaman yang telah lalu, yang berkaitan dengan produk atau proses yang serupa. FMEA membuat tim mampu merancang proses yang bebas waste dan meminimalisir kesalahan serta kegagalan.
Secara umum, FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu:
- Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk, dan proses selama siklus hidupnya,
- Efek dari kegagalan tersebut,
- Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk, dan proses.
Dari penerapan FMEA pada perusahaan, maka akan dapat diperoleh keuntungan–keuntungan yang sangat bermanfaat untuk perusahaan, (Ford Motor Company, 1992) antara lain:
- Meningkatkan kualitas, keandalan, dan keamanan produk,
- Membantu meningkatkan kepuasan pelanggan,
- Meningkatkan citra baik dan daya saing perusahaan,
- Menurangi waktu dan biaya pengembangan produk,
- Memperkirakan tindakan dan dokumen yang dapat menguangi resiko.
- Bagaimana menurut Anda?
Ternyata kegagalan bukanlah metode yang benar-benar Anda butuhkan dalam mencapai sebuah kesuksesan, bukan? Analisis dan identifikasi dalam FMEA adalah metode yang sebenarnya Anda butuhkan.
Lagi pula, sebagai pelaku bisnis yang cerdas Anda tidak mungkin seceroboh itu dalam mengambil keputusan. Bayangkan, berapa banyak kerugian materi yang mungkin Anda dapatkan bila menunggu kegagalan untuk mencapai sebuah sukses?
Karena itu, Anda bisa terapkan FMEA dengan mengikuti Training Failure Mode and Effect Analysis bersama kami.
Apa saja yang akan dipelajari saat Anda mengikuti Training Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)?
- Pendahuluan dan konsep mengapa beberapa perusahaan menerapkan FMEA
- Kapan, dan siapa yang harus mempersiapkan dan melengkapi FMEA agar menjadi alat yang efektif
- Perbedaan antara DFMEA dan PFMEA
- Siapa dan kapan perusahaan harus menerapkan DFMEA dan / atau PFMEA
- Persiapan cara mengembangkan DFMEA dan PFMEA
- Pengembangan DFMEA dan PFMEA yang efektif
- FMEA Edisi 4 persyaratan baru *
- Pengembangan DFMEA dan PFMEA
- Identifikasi karakteristik khusus
- Sindikasikan kelompok pengembangan Rencana FMEA berdasarkan proses Anda yang sebenarnya (Genba)
- Rujukan langsung ke FMEA Anda
Kini Training Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di Premysis Consulting sudah bisa dilaksanakan dengan berbagai metode seperti:
- Public Training, dilakukan secara offline beserta peserta lain dari berbagai perusahaan/organisasi.
- In-House Training, untuk Anda yang ingin mendaftarkan satu kelompok dalam perusahaan dengan jadwal yang Anda bisa ajukan sendiri.
- Virtual Training, online training secara live bersama trainer kami dan tidak terhalang lokasi, bisa dilakukan di mana saja selama memiliki jaringan internet.