Skip to content
Home » Blog Archive » Jamur Enoki Berbahaya Karena Mengandung Bakteri Listeria, Benarkah?

Jamur Enoki Berbahaya Karena Mengandung Bakteri Listeria, Benarkah?

Beberapa waktu belakangan ini Indonesia digemparkan dengan penarikan jamur enoki besar-besaran dari pasaran.

Penarikan ini dikarenakan adanya temuan bakteri listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan penyakit listeriosis dan berbahaya jika terkonsumsi.

Hal ini kali pertama diketahui oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) atas informasi dari International Food Safety Authority Network (Infosan) di mana telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia pada bulan Maret-April 2020 akibat pengonsumsian jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar bakteri listeria.

Namun sebenarnya apa sih bakteri listeria itu? Seberapa bahayanya? Dan adakah cara pencegahannya? Berikut penjelasannya.

Apa itu bakteri listeria?

Bakteri listeria atau Listeria monocytogenes adalah jenis bakteri yang biasa ditemukan di tanah, air, dan saluran pencernaan pada hewan.

Selain itu, bakteri listeria juga dapat ditemukan di bahan makanan seperti daging mentah, susu yang tidak dilakukan pasteurisasi, makanan laut siap saji, dan beberapa jenis makanan lainnya yang tidak dimasak dengan benar.

Bagaimana bakteri listeria bisa ada di jamur enoki?

Penemuan bakteri ini di dalam jamur enoki atau tumbuhan bisa dikarenakan adanya kontaminasi antara tumbuhan dengan tanah atau penggunaan pupuk kandang.

Untuk produk jamur enoki yang ditarik dari pasaran sendiri merupakan produksi dari perusahaan pangan Sun Hing Food dan Green Co, Ltd asal Korea Selatan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim BKP ditemukan bakteri listeria monocytogenes dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony yang dianggap melewati ambang batas yang seharusnya.

Seberapa bahaya bakteri listeria?

Dilansir dari berbagai sumber, bakteri listeria cukup berbahaya karena dapat berkembang tanpa oksigen dan bereproduksi di suhu dingin hingga 0oC.

Pada orang dengan daya tahan tubuh yang tinggi dan kondisi yang fit, terinfeksi listeria dapat menimbulka gejala ringan hingga berat, namun pada orang-orang dengan daya tahan tubuh yang lemah seperti lansia, bayi, dan juga janin, infeksi listeria menjadi sangat bahaya yang dapat mengancam nyawa atau berdampak fatal.

Ibu hamil yang terkena infeksi listeria dapat mengalami keguguran akibat meninggalnya janin di dalam kandungan karena bakteri ini.

Lebih bahaya lagi, gejala-gejala terinfeksi listeria dapat muncul beberapa hari usai kita mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri listeria, bahkan ada yang sampai 30 hari baru muncul gejalanya.

Seperti apa gejala terinfeksi bakteri listeria?

Dilansir dari Hellosehat, gejala umum terinfeksi bakteri listeria atau listeriosis adalah munculnya demam, nyeri otot, mual, sakit perut, muntah, dan diare.

Akan tetapi gejala dapat memburuk apabila bakteri ini sampai masuk ke sistem saraf. Anda mungkin saja akan merasa merasa pusing, sakit kepala, kaku di leher, kejang, hingga hilangnya kesadaran.

Ada baiknya jika Anda mengalami salah satu gejala ini, segera periksakan diri ke dokter karena bisa saja gejala tersebut menjadi awal dari penyakit meningitis.

Adakah cara mencegah infeksi bakteri listeria?

Tentu saja ada caranya! Untuk menghindari infeksi dari bakteri listeria, makanan harus diproses dengan tepat dan mengutamakan kebersihannya. Beberapa cara berikut bisa Anda terapkan untuk mencegah adanya infeksi listeria:

1. Cuci sayuran atau jamur enoki dengan air mengalir sebelum disimpan.

2. Pisahkan enoki dengan bahan makanan lain di kulkas terutama bahan makanan yg tidak dimasak (misal buah, dessert).

3. Cuci tangan, peralatan memasak, dan alat makan sebelum digunakan dengan sabun dan air mengalir.

4. Masak bahan makanan hingga matang. Bakteri listeria dapat mati di suhu minimal 75oC, sehingga memasak dengan suhu yang tepat akan mencegah adanya penularan bakteri listeria dari bahan makanan ke dalam tubuh.

5. Khusus untuk produk olahan susu seperti susu kemasan, keju, dan lainnya, pastikan untuk hanya membeli produk yang menyebutkan adanya proses pasteurisasi sebelum dikemas.

Tidak perlu takut terhadap bakteri listeria, dengan penanganan yang tepat, bakteri ini akan mati dan Anda dapat tenang mengonsumsi makanan yang Anda inginkan atau sajikan.

Untuk mengetahui sistem keamanan pangan lain yang dapat memberikan garansi pada makanan Anda, jangan lupa kunjungi kanal Food Safety Quality dan ikuti public training , virtual training , serta e-training seputar Sistem Keamanan Pangan. Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.