Pangan Meningkatkan Dapur Anda ke Standar Berkelas Dunia
Pernahkah pelanggan restoran Anda komplain karena sakit perut setelah menyantap makanan yang Anda sajikan ? Atau manager Anda dituntut karena terdapat potongan benda asing atau bau bahan kimia ?
Masih beruntung jika pelanggan Anda yang terkena kasus keracunan atau sakit menyampaikan komplain langsung ke manager restoran Anda. Beberapa kasus bahkan berujung di meja pengadilan dan ramai dibahas di media sosial ataupun media massa yang menjatuhkan citra bisnis Anda.
Dengan mengadopsi standar ServSafe® yang dikembangkan oleh asosiasi bisnis restoran Amerika (NRA), pelatihan ini ditujukan bagi operator yang kontak langsung dengan makanan agar memiliki pengetahuan dan keahlian yang memenuhi standar keamanan pangan internasional. Di negara asalnya, sudah lebih dari 5 juta operator di 380.000 gerai restoran yang menerapkan standar ini dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelanggannya.
Tren data memperlihatkan jumlah warga Indonesia yang terindikasi keracunan semakin meningkat setiap tahunnya. Tahun lalu saja, lebih dari 4000 orang menjadi korban keracunan pangan dan jumlah tersebut belum termasuk lebih dari 30 korban meninggal karena hal yang sama. Data dari BPOM tersebut sangat memprihatinkan. Dan dari data yang sama pula, terlihat bahwa sebagian besar dari kelajian luar biasa (KLB) tersebut didapatkan setelah korban menyantap makanan dari luar rumah, baik dari jajanan makanan, rumah makan, catering, maupung pangan olahan dari industri pangan. ‘Makan diluar’ harus menjadi concern tersendiri bagi pada konsumen supaya pandai pandai memilih tempat makan yang aman.
Lalu bagaimana dengan concern para penyaji makanan atau acapkali disebut Food Service? Tentu lebih besar lagi. Karena tanggung jawab terbesar ada pada tangan-tangan Anda.
Apakah semua makanan yang disajikan oleh Food Service dari brand ternama selalu menjamin keamanan konsumennya? Jika jawaban Anda ‘Ya’, mungkin Anda belum pernah mendengar cerita seperti teman kita ini:
H, mengunjungi grand opening sebuah toko roti ternama yang telah brand nya cukup terkenal di kalangan hi-class. Sample produk-produk roti dibagikan kepada para pengunjung, termasuk H. dari segi rasa, produk roti yang diproduksi oleh toko roti itu cukup enak. Penampakan display nya pun terlihat cukup bersih. Seselesainya opening took, H menyempatkan untuk berjalan-jalan di Mall tempat toko roti berada sampai mall tersebut hampir tutup. Semua toko sudah mulai merapihkanalat-alat dan menutup rolling down. Dalam perjalanan menuju jalan pulang H sempat melewati toko roti tadi. Apa yang dilihatnya cukup membuatnya terkejut, dan kini H yakin kalau pemandangan saat itu adalah penyebab sakit perut keesokan harinya selama 5 hari berturut turut.
Pemandangan yang membuatnya terkejut?
Seorang karyawan yang jongkok diatas meja talenan sambal bercakap-cakap dengan temannya yang sedang bersih-bersih.
LIMA TAHUN YANG LALU, EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA DITINGGALKAN. SUDAHKAH ANDA MENGETAHUINYA?
Siapa yang tidak butuh makan? Tentu saja, semua orang butuh makan, mulai dari balita, anak-anak, orang dewasa maupun orang tua, baik laki-laki maupun perempuan.
Tahukah Anda?
? 93,5% penduduk usia di atas 10 tahun mengonsumsi sayuran dan buah-buahan masih di bawah anjuran.
? Kualitas protein yang dikonsumsi rata-rata perorang perhari masih rendah.
? Masih banyak remaja yang kurang minum air
? hanya 61.5% bayi yang diberi ASI Ekslusif
? 77.85% tahu di Jakarta mengandung Formalin.
? 36,56% sampel ikan di Bandar Lampung mengandung formalin.
? Rata-rata mie basah di INDONESIA mengandung formalin 60% kecuali di Makasar
(Sumber: Kementerian Kesehatan dan BPOM)
memang benar, bahwa makanan menentukan kualitas kehidupan manusia, bahkan bangsa.
Maka, berapa banyak dari kita yang mengetahui cara makan yang benar? Sebagian besar masyarakat barangkali akan menjawab cara makan yang benar adalah empat sehat lima sempurna. Sejak sekolah dasar, kita diajarkan konsep ini.
Namun, Tahukah Anda bahwa Konsep 4 sehat 5 sempurna sudah lama DITINGGALKAN? Telah hadir konsep B2SA sebagai PEMBAHARU dari konsep 4 sehat 5 sempurna dan ditetapkan melalui Undang-Undang 18 Tahun 2012.
Apa dan bagaimana konsep B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) itu? Bagaimana menerapkannya pada keluarga–sebagai pondasi dari masyarakat?