Skip to content
Home » Blog Archive » Otomasi Industri; Manusia Vs. Mesin

Otomasi Industri; Manusia Vs. Mesin

Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi mampu membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dalam segala bidang, tak terkecuali industri. Hal yang tidak mungkin, di era teknologi ini menjadi sesuatu yang benar-benar mungkin.

Teknologi pun membuat peta persaingan dunia kerja banyak berubah. Bukan hanya dengan manusia, teknologi dan mesin mulai menunjukkan ke-digdayaannya untuk bersaing dan siap menyingkirkan tangan-tangan terampil manusia. Seperti yang terjadi pada bulan Oktober 2017 lalu, ketika ribuan penjaga pintu tol terancam kehilangan pekerjaannya akibat kebijakan pemerintah Indonesia yang mewajibkan pembayaran tol dengan transaksi non tunai.

Tidak berhenti sampai disitu, di dunia Internasional diam-diam kemajuan teknologi mulai merambah seni industri, ditandai dengan lahirnya sosok virtual yang bernama, Lil Miquela. Figur tiga dimensi kelahiran Brazil dan Spanyol, 19 tahun silam yang kini tinggal di Los Angeles, Amerika serikat.

Lil Miquela divisualisasikan sebagai remaja modern dengan gaya casual yang hobi mengisi akun instagram nya dengan foto-foto bergaya kekinian. Sosoknya yang sporty dan fashionable ini pun mengundang label-label ternama seperti Chanel, Porenza Schouler, Supreme, Vetements, dan Vans untuk menggunakannya sebagai brand ambasador mereka.

Alhasil dalam tiga bulan pertama, akun instagram Lil Miquela memilki 65.000 pengikut baru dan terus bertambah setiap harinya. Hal ini pun menandakan bahwa industri seni bukan hanya milik manusia nyata dan bukan tidak mungkin suatu saat nanti teknologi robot bakal menyaingi kemolekan para fashion model diatas panggung.

Namun sejatinya, kecanggihan teknologi yang ada berasal dari tangan-tangan manusia. Adalah mustahil, robot menciptakan robot. Kemajuan teknologi merupakan mahakarya manusia terampil dan memilki keahlian lebih.

Kemajuan teknologi yang ditandai dengan otomasi produksi sejatinya tidak akan memangkas banyak pekerjaan yang ada, otomasi industri juga berpotensi melahirkan jenis pekerjaan baru antara lain, logistik, riset dan pengembangan, branding, serta distribusi. Begitu juga kebutuhan tenaga kerja di sektor IT.

Dengan adanya kemajuan teknologi ini juga meningkatkan efisiensi produksi karena menggunakan teknologi digital dan otomatisasi, serta perubahan komposisi lapangan kerja. Ada kebutuhan tenaga kerja baru yang tumbuh pesat, sekaligus ada kebutuhan tenaga kerja lama yang tergantikan oleh mesin.

Tapi ada baiknya, untuk menghadapi gempuran teknologi di masa yang akan datang. Anda harus membekali diri dengan pengetahuan yang cukup agar otomasi tidak memilki alasan untuk menggantikan peran Anda dalam pekerjaan yang Anda punya dengan membekali diri semaksimal mungkin.